Seperti hari-hari biasa, saya tidak pernah ketinggalan membuka situs-situs berita yang ada di tanah air. Terasa kurang kalau belum membaca ataupun mengikuti berita yang lagi hangat diperbincangkan atau lagi trending topic gitu deh. Banyak situs-situs yang saya kunjungi seperti Serambi Indonesia yang selalu mengupdate berita-berita di tanah kelahiran saya Aceh, situs warta era digital Detik, MetroTV, ANTARA, okezone, Kompas, Tempo Interaktif, Liputan6.com, Kapanlagi, Metropolis, loh..loh..loh...kok ga habis-habis ni, begitulah saking semangatnya saya mengikuti beritanya. Nah..pas tadi pagi saya buka Detik, pada tajuk utamanya tertulis “Belum Menikah, KD-Raul Dianggap Tak Pantas Berciuman”. Dengan sedikit rasa penasaran saya mencoba membaca ke bawahnya, ternyata KD itu Krisdayanti lo, mantan istrinya Anang Hermansyah itu, sedangkan Raul Lemos itu adalah pengusaha yang berasal dari Timor Leste, ternyata Raul itu masih berstatus suami orang lagi. Begitu mengetahui itu seorang Krisdayanti saya langsung teringat dengan DI3VA, KD adalah salah satu dari personelnya. Di awal berita itu tertulis penyanyi Krisdayanti dan kekasihnya, Raul Lemos, berciuman bibir saat menggelar jumpa pers Rabu (21/7/2010).
Tentu semua kita bertanya-tanya, pantaskah perilaku demikian diperlihatkah di depan umum?, pantaskah seorang public figur berperilaku demikian?. Mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan semacam itu timbul dalam diri kita masing-masing. Namun yang paling menyedihkan lagi, perilaku mereka saat menggelar jumpa pers itu menjadi tontonan semua rakyat Indonesia, tidak terkecuali bagi anak-anak yang masih di bawah umur. Tentu hal yang demikian tidak kita inginkan, mungkin kita semua masih ingat kasus Ariel.Cs yang paling hot begitu cepat menyebar ke seluruh pelosok nusantara. Itu belum tuntas, lagi-lagi pesohor di negeri kita membuat sensasi. Sepertinya hal-hal yang demikian tidak tabu lagi di negeri kita tercinta, begitu ironi apabila kita mengingat bahwa Indonesia yang dikenal dengan negara yang manyoritas penduduknya menganut agama Islam, ternyata dinodai dengan hal-hal yang demikian. Pelakunya pun bukan orang sembarangan, akan tetapi orang-orang yang sudah terkenal, orang yang sudah diidolakan, orang-orang yang seharusnya menjadi panutan bagi orang lain. Dimanakah etika dan moral mereka, sehingga mereka begitu leluasa dan merasa tidak bersalah melakakukannya di depan publik. Mau di bawa kemana wajah Indonesia kalau kasus-kasus seperti Ariel.Cs ataupun KD-Raul begitu mudah terjadi, apalagi dilakukannya saat jumpa pers segala, bisa dibayangkan dalam hitungan menit bisa terekspose ke seluruh dunia.
Hal yang paling kita takutkan semua adalah suatu saat nanti perilaku-perilaku yang menyimpang dengan norma-norma agama Islam terjadi di depan khalayak ramai, seperti yang terjadi di negara-negara Eropa. Yang menjadi fokus kita dalam hal ini adalah kaula muda, mungkin kita semua tahu, kaula muda begitu cepat terpengaruh dengan budaya-budaya seperti yang diperlihatkan oleh KD-Raul tersebut. Karena alasannya hanya satu, “mereka saja yang sudah menjadi public figur begitu leluasa melakukannya di depan publik, kenapa kita tidak?”. Ini akan menjadi bom waktu bagi kita semua, setelah krisis moneter yang mendera Indonesia tahun 1997-1998 maka akan segera diikuti oleh krisis moral yang akan segera menyelimuti penduduk Indonesia, khususnya bagi kaula muda. Masya Allah, bisa dibayangkan kita hidup di negara yang manyoritas penganut Islam seperti hidup di negara Eropa. Orang ciuman bibir, pelukan di depan umum ataupun hal-hal semacam itu, sudah menjadi tontonan kita semua dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mari kita semua secara bersama-sama memberantas perilaku-perilaku yang menyimpang dengan norma-norma agama minimal di lingkungan keluarga kita dulu, ini sebagai langkah awal kita mengantisipasi biar tidak terjadi krisis moral yang menjadi bom waktu bagi kita semua. Ini bukan suatu ajakan tetapi kesadaran kita masing-masing, apakah mengantisipasi atau membiarkan bom waktu itu yang bisa meledak kapan saja.
Tentu semua kita bertanya-tanya, pantaskah perilaku demikian diperlihatkah di depan umum?, pantaskah seorang public figur berperilaku demikian?. Mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan semacam itu timbul dalam diri kita masing-masing. Namun yang paling menyedihkan lagi, perilaku mereka saat menggelar jumpa pers itu menjadi tontonan semua rakyat Indonesia, tidak terkecuali bagi anak-anak yang masih di bawah umur. Tentu hal yang demikian tidak kita inginkan, mungkin kita semua masih ingat kasus Ariel.Cs yang paling hot begitu cepat menyebar ke seluruh pelosok nusantara. Itu belum tuntas, lagi-lagi pesohor di negeri kita membuat sensasi. Sepertinya hal-hal yang demikian tidak tabu lagi di negeri kita tercinta, begitu ironi apabila kita mengingat bahwa Indonesia yang dikenal dengan negara yang manyoritas penduduknya menganut agama Islam, ternyata dinodai dengan hal-hal yang demikian. Pelakunya pun bukan orang sembarangan, akan tetapi orang-orang yang sudah terkenal, orang yang sudah diidolakan, orang-orang yang seharusnya menjadi panutan bagi orang lain. Dimanakah etika dan moral mereka, sehingga mereka begitu leluasa dan merasa tidak bersalah melakakukannya di depan publik. Mau di bawa kemana wajah Indonesia kalau kasus-kasus seperti Ariel.Cs ataupun KD-Raul begitu mudah terjadi, apalagi dilakukannya saat jumpa pers segala, bisa dibayangkan dalam hitungan menit bisa terekspose ke seluruh dunia.
Hal yang paling kita takutkan semua adalah suatu saat nanti perilaku-perilaku yang menyimpang dengan norma-norma agama Islam terjadi di depan khalayak ramai, seperti yang terjadi di negara-negara Eropa. Yang menjadi fokus kita dalam hal ini adalah kaula muda, mungkin kita semua tahu, kaula muda begitu cepat terpengaruh dengan budaya-budaya seperti yang diperlihatkan oleh KD-Raul tersebut. Karena alasannya hanya satu, “mereka saja yang sudah menjadi public figur begitu leluasa melakukannya di depan publik, kenapa kita tidak?”. Ini akan menjadi bom waktu bagi kita semua, setelah krisis moneter yang mendera Indonesia tahun 1997-1998 maka akan segera diikuti oleh krisis moral yang akan segera menyelimuti penduduk Indonesia, khususnya bagi kaula muda. Masya Allah, bisa dibayangkan kita hidup di negara yang manyoritas penganut Islam seperti hidup di negara Eropa. Orang ciuman bibir, pelukan di depan umum ataupun hal-hal semacam itu, sudah menjadi tontonan kita semua dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mari kita semua secara bersama-sama memberantas perilaku-perilaku yang menyimpang dengan norma-norma agama minimal di lingkungan keluarga kita dulu, ini sebagai langkah awal kita mengantisipasi biar tidak terjadi krisis moral yang menjadi bom waktu bagi kita semua. Ini bukan suatu ajakan tetapi kesadaran kita masing-masing, apakah mengantisipasi atau membiarkan bom waktu itu yang bisa meledak kapan saja.
5 komentar:
Artis bukannya kasih contoh yg baik malah berbuat seperti itu...
boleh tuh tukeran link...
Hanya satu kalimat yg bisa kita ucapkan Pendi "Dunia Hampir Kiamat"
mari kita tukeran link sob,,
kayaknya bukan hampir kiamat bro, tapi kiamat sdah di ujung tanduk
artis kok gitu c!!!!!
wah INDONESIA makin lama makin hancur!!!
wanita adalah tiang negara huhuhu
Muhajirin: hehehe...tu kata2 yg lebih tepatnya bro..
Chaironi: mungkin menurut mereka jadi artis tu udh bebas melakukan semuanya..
Posting Komentar